Berikut beberapa syntax ajaib-nya Mbah Google.
1. Filetype
Syntax ini berguna untuk mencari file ber-ekstensi tertentu di dalam website.
Penulisannya kaya' gini ni..
Filetype:ektensi file [spasi] judul file yang dicari
Contoh-nya kaya' gini :
Filetype:doc makalah jaringan
2. Site
Syntax yang ini gunanya untuk memperlihatkan link yang ada di situs tertentu. Ya untuk mempersempit pencarian aja.
Penulisannya kaya' gini ni..
Site:dnssite
Contoh-nya :
Site:com
Site:co.id
Site:net
Filetype:doc site:com keamanan jaringan
Kamis, 29 Oktober 2009
syntax ajaib google
Diposting oleh saepul_nurdin di 23.21 0 komentar
Label: ilmu
Senin, 19 Oktober 2009
Aktifkan pi-RING Nada Perut
di kutip dari " ketawa.com "
Diposting oleh saepul_nurdin di 01.59 0 komentar
Label: humor
ketawa.com
ketawa.com adalah suatu situs yang berbau humor,,,,ceritanya seru2 banget dan lucu2 banget,,,
bagi kamu yang lagi suntuk atau bt datang aja ke ketawa.com mungkin suntuk atau bt anda akan hilang,,,,
Diposting oleh saepul_nurdin di 01.53 0 komentar
Label: ketawa.com
Tidak Mau Melihat Muka Istri
Tono : "Tadi malem aku bertengkar hebat dengan istriku."
Agus : "Kok bisa begitu?"
Tono : "Saking sebelnya aku bersumpah tidak mau melihat muka istriku malem itu."
Agus : "Terus kamu pergi dong keluar."
Tono : "Tidak! Aku matikan aja lampu, terus tidur.."
di kutip dari "http://ketawa.com"
Diposting oleh saepul_nurdin di 01.50 0 komentar
Label: humor
Jumat, 31 Juli 2009
Rabu, 10 Juni 2009
CHARGE COUPLED DEVICE(CCD)
CHARGE COUPLED DEVICE(CCD)
1.Charge coupled device (ccd)
Charge couple device(ccd) atau charge transfer device disebut juga peralatan dikopel muatan,merupakan suatu transistor MOS dengan kanal yang sangat panjang ccd mempunyai sejumlah besar (mungkin 1000) gerbang/gate yang berjarak dekat ,diantara sumber dan drain,sehingga susunan demikian dapat dibuat komponen yang berfungsi sebagai register geser.
Masing-masing elektroda gerbang dan landasan membentuk kapasitor MOS yang dapat menyimpan muatan .kalau logika 1 dimasukan pada sumber ,muatan disimpan oleh kapsitor terdekat dengan sumber ,asal tegangan diberikan ke elektroda pertama E1 .
Kalau secara serentak tegangan ini dihilangkan dari E1 dan diberikan ke E2,maka muatan tersebut akan bergerak dari E1 ke E2 ,demikian seterusnya .oleh karena itu ccd digunakan sebagai register geser dan mempunyai kerapatan yang tinggi ,tentunya dengan biaya yang terjangkau . CCD merukpakan peralatan unipolar.
Operasi arus searah (dc) dari CCD tidak mungkin dilakukan .pembawa-pembawa yang ditimbulkan secara tekniks terprangkap dalam kanal energi potensial yang kosong dan pada saat yang sama merubah keadaan logika dari 0 ke 1 .Gejala perubahan ini dinamakan pengaruh arus gelap yang dapat menentukan batas bawah frekuensi clok (50 khz sampai 1 khz).
Sel CCD tidak memerlukan daya yang stasioner , karena daya disisipkan hanya untuk pengisian kapasitansi sel aktif.
Akibatnya batas atas dari frekuensi clock(1 sampai 10 Mhz) mungkin dapat ditentiukan oleh sipasi daya maksimum yang diperkenankan .suatu kenaikan frekuensi akan mengurangi efisiensi perpindahan dari sel satu ke sel berikutnya .Sehingga batas atas frekuensi dapat pula dibatasi oleh titik ,dimana kehilangan perpindahan menjadi tidak dapat diterima .
2.STRUKTUR CCD
Peralatan kopel muatan tidak dapat dirakit dari komponen-komponen diskrit ,karena suatu kanal kontinyu tunggal diperlukan untuk mengkopel antara daerah dibawah elektroda-elektroda .Gerbang-gerbang harus dipisahkan oleh jarak yang sangat sempit(sekitar 1 mio m).
Celah yang sangat sempit sempit ini sulit sekali dietsa secara andal karena adanya ketidak sempurnaan kedok(mask),cacat pada fotoemulsi ,partikel debu dan sebagainya.Sejumlah metode fabrikasi alternative telah dikembangkan dengan menggunakan elektroda logam gerbang-gerbang polisokon,penanaman ion dan kombinasinya agar dapat menghindari kesultan-kesulitan diatas.
3.ORGANISASI MEMORI CCD
Pengingat ccd menjebatani perbedaan antara RAM dan pengingat piringan magnetic berkala tetap(disk).Pengingat CCD lebih murah dibandingkan dengan RAM,tetapi waktu aksesnya lebih lambat karena operasinya secara seri .Dibandingkan dengan generasi sebelumnya RAM,yaitu pengingat piringan magnetic,CCD lebih mahal ,tetapi lebih cepat .Penggunaannya menggantikan register geser dengan yang relative lebih mahal.Karena pengingat CCD bekerja secara seri,maka informasi harus digeserkan ke tempat keluaran sebelum dapat dibaca.Sehingga waktu aksesnya lebih lama dibandingkan pengingat RAM.Hal ini juga tergantung kepada bagaimana CCD tersebut ditata/diorganisasikan .
Tiga organisasi yang umum dipergunakan:
a.Operasi yang Berliku-liku(serventive)
Suatu organisasi sinkron dimana data digeserkan dari sel satu kesel berikutnya,yang panjang pada konfigurasi register geser resilkulasi .Perpindahan sel satu kesel berikutnya sangat efisien.
Dimana batasan-batasan yang diakibatkan oleh ketidak efisienan dan karena timbul arus gelap mempersyaratkan agar muatan yang tersimpan harus digantikan oleh penguat yang segar.
Konfigurasi ini merupakan yang paling sederhana dibuat dibandingkan dengan dua organisasi yang lain.
b.LAHAM(Line-Addressable Handom Access Memory)
LAHAM adalah organisasi yang dioptimasikan untuk memberikan waktu access yang singkat.
Organisasi ini terdiri dari sejumlah pengingat resirkulasi CCD singkat yang bekerja secara parallel ,yang meliputi baris-baris masukan dan keluaran yang umum.
Suatu decoder digunakan untuk pengalamatan setiap register secara acak sehinngga dinamkan LARAM.
c.Organisasi SPS (Seri-Paralel )
Konfigurasi ini menggambarkan suatu bentuk masukan bit yang disusun secara parallel lalu kemudian disimpan kedalam register vertikan dan dipindahkan ke register keluar horizontal lalu keluarannya digeser secara seri dan kemudian masuk kedalam system.
Beberapa keuntungan dari SPS adalah daya yang rendah ,hilangnya penguat geser didalam ,kapasitansi cloc yang rendah,dan kecepatan yang sangat tinggi
Diposting oleh saepul_nurdin di 05.02 0 komentar
Label: materi
Jumat, 29 Mei 2009
OP - AMP.
RANGKAIAN PENGKONVERSI DARI FREKUENSI KE TEGANGAN SEARAH DENGAN MENGGUNAKAN PENGUAT OP AMP.
1.)Proses konversi dari masukan frekuensi menjadi keluaran tegangan adalah mengikuti sistem yang bekerja pada konversi dari digital ke analog. Instrumen elektronika yang dapat digunakan dalam untuk proses konversi ini adalah dari jenis Op-Amp.
Dalam penelitian ini sumber objek yang digunakan berasal dari satu sumber sinyal berupa frekuensi yang dihasilkan oleh generator function. Besarnya frekuensi itu dapat dilihat dengan bentuk gelombang yang dihasilkan pada grafik generator function tersebut. Output yang dihasilkan pada proses konversi berupa tegangan akan di ketahui besarnya yang didapat dengan pengukuran menggunakan multimeter dan spesifikasi dari gelombang output yang terbentuk akan ditangkap oleh osiloskop. Pada pengukuran dengan menggunakan converter ini dilakukan berdasarkan masing-masing blok dengan tujuan untuk mengetahui karakteristiknya.
Pada rangkaian pengkonversi dari frekuensi ke tegangan searah dengan menggunakan penguat Op Amp telah bekerja sesuai fungsinya, baik rangkaian keseluruhannya maupun pada masing-masing bloknya. Sedangkan grafik yang diperoleh dari penelitian walaupun tidak linier simultan tetapi ketika menggunakan fungsi regresi dapat diperoleh grafik yang berbentuk linier, hal ini menunjukkan bahwa grafik dari data penelitian ini sesungguhnya adalah linier. Faktor-faktor yang menyebabkan grafik dari data tidak berbentuk linier adalah, adanya noise yang menyebabkan terjadinya galat atau error, kualitas sambungan dari rangkaian PCB, instrumen pengukuran dan human error
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses konversi dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pesawat televisi (perubahan energi listrik menjadi suara dan gambar), microwave/pemanas (dari listrik menjadi panas), lemari es (energi listrik menjadi bentuk pendingin). Namun yang terjadi hanyalah perubahan bentuk energi, sedangkan besarnya energi tetapi hal ini sesuai dengan Hukum Kekekalan Energi.
Dalam sistem konversi terdapat tiga faktor yang sangat menentukan proses terjadinya konversi, yaitu objek (sumber masukan yang akan dikonversi dan keluaran hasil dari konversi), subjek (elemen sensor penangkap sinyal masukan) dan sistem pengukuran (instrumen) (Cahyono & Misto, 2005). Salah satu syarat dasar semua instrumen adalah bahwa alat yang akan dipakai tidak menghambat sistem atau variabel yang akan diukur. Untuk memenuhi syarat ini diperlukan instrumen yang ideal yaitu mampu untuk mengukur pada semua kondisi pengukuran dan besaran (Barry W, 1999). Dalam dunia elektronika proses konversi banyak sekali macamnya, misalnya konversi dari sinyal analog ke digital (ADC) atau konversi dari sinyal digital ke analog (DAC) dan konversi dari frekuensi ke tegangan.
Pada metode operasi analog dan digital keduanya memiliki perbedaan. Pada sinyal analog mempunyai kelebihan yaitu dapat membawa informasi nilai tepat dari besaran (tegangan, sudut putar dan lain-lain) yang dideteksi dimana sebagian besar sensor adalah sensor analog. Sedangkan pada sinyal digital didasarkan pada sifat biner dan variasi numerik (Cahyono & Misto, 2005). Pada sistem analog peralatan difungsikan untuk mengolah besaran fisik yang diwakili dalam bentuk analog. Dalam analog besaran itu seragam dalam nilai yang sinambung , contohnya amplitudo sinyal keluaran pengeras suara pada pesawat radio mempunyai nilai yang sinambung dari nol sampai nilai maksimum yang mampu ditahannya. Pada sistem digital besarnya keluaran berubah secara melompat-lompat (diskret) tergantung kondisi masukan, untuk satu, dua atau lebih informasi masukan pada sistem digital hanya akan memberi satu kemungkinan keluaran yaitu kondisi atau nilai : ya atau tidak, benar atau salah, ada tegangan atau tidak ada tegangan (Subekti, 2003).
Sistem konversi dari digital ke analog bekerja dengan mentransformasikan masukan digital menjadi keluaran analog. Pada masukan dalam bentuk bilangan biner akan menghasilkan keluaran tegangan.. Lihat gambar1.1 berikut:
Masukan Biner
8 4 2 1
Tegangan
keluaran analog
A
Gambar 1.1. Konversi digital ke analog
Konversi diatas bekerja sebagai penguat penjumlahan dalam suatu pengubah dari digital ke analog khusus dengan menggunakan IC jenis penguat operasional (Op-Amp) (Tokheim, 1996). Sedangkan pada sistem konversi dari analog ke digital adalah membalik proses dari konversi digital ke analog. Tegangan analog yang belum diketahui dimasukkan kedalam konvertor yang menghasilkan keluaran biner. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat terobosan dibidang elektronika yaitu dengan semakin banyaknya pabrik yang mampu menghsilkan konvertor yang semakin canggih dan beranekaragam IC, misalnya dengan menggunakan teknologi TTL.
Salah satu pemanfaatan kinerja IC adalah penggunaan dalam proses konversi dari masukan frekuensi menjadi keluaran tegangan dengan mengikuti sistem yang bekerja pada konversi dari digital ke analog dengan memanfaatkan kinerja IC. IC yang dapat digunakan dalam untuk proses ini adalah dari jenis Op-Amp (Tokheim, 1996).
1.2 Batasan Masalah
Penelitian ini mempunyai daerah kerja pada konversi dengan spesifikasi menggunakan Penguat Op Amp. Sinyal masukan frekuensi yang digunakan pada penelitian ini berupa gelombang listrik yang bersumber dari Generator Fungsi dari sumber arus yang kemudian dikonversi menjadi keluaran tegangan.
1.3 Rumusan Masalah
3. Bagaimana karakteristik hasil konversi dengan Penguat Op Amp?
4. Bagaimana pengaruh kinerja Penguat Op Amp terhadap perubahan tegangan keluarannya?.
1.4 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Desain rangkaian pengkonversi dengan Penguat Op Amp
2. Mengetahui pengaruh penggunaan Penguat Op Amp terhadap perubahan tegangan yang diperoleh.
1.5 Manfaat
Hasil penilitian ini dapat memberikan manfaat:
1. Dapat mengetahui karakteristik sinyal keluaran yang diperoleh dari proses konversi frekuensi ke tegangan.
2. Dapat mengetahui perubahan frekuensi dengan mengukur keluaran tegangan.
3. Dapat mengetahui karakteristik kerja dari Penguat Op Amp yang bekerja pada proses konversi frekuensi ke tegangan.
4. Dapat dijadikan referensi dalam proses konversi yang menggunakan Penguat Op Amp.
Diposting oleh saepul_nurdin di 02.11 0 komentar
Label: materi